Halaman

Translate

Senin, 08 April 2013

Gulma dan Setan

-->
Ketika petani menanam padi atau sayur atau tanaman yang lain, pada saat yang sama ada juga benih tumbuhan lain yang tidak diharapkan. Tumbuhan tersebut tampak setelah beberapa hari. Tumbuhan inilah yang disebut dengan gulma

Gulma hidup dari dengan m,engambil air dan undur hara tanah yang semestinya untuk tanaman. Bila gulma tidak segera dibersihkan/diambil, maka lama kelamaan gulma akan bertambah banyak dan tumbuh semakin tinggi dan besar. Sebaliknya tanaman akan terhambat, menjadi mengecil dan akhirnya mati.

Ada saatnya pertumbuhan guma dengan tanaman tumbuh bersama dan besar bersama. Iniilah dilemma. Kalau gulma dicabut, maka tanaman akan tercabut juga, karena akarnya sudah saling menjalin. Ketika panen tiba, susah juga memisahkan antara tanaman dengan gulma.

Bila gulma dan tanaman dianalogikan di sekolah, maka siswa (prilaku) yang taat, rajin dan sopan adalah tanaman. Sementara siswa yang malas, nakal, tukang bolos dan perbuatan jelek lainnya adalah gulma. Gulma menularkan kemalasan, benih kenakalan, menghambat proses kritis,bahkan gulma mampu membunuh karakter. Gulma sudah dimulai sejak SD. Ketika sudah sampai SMK/SMA, semakin susah untuk membersihkannya. Inilah dilammatisnya.

Gulma dan tanaman dapat juga kita ibaratkan dengan manusia dan setan. Manusia selalu berbuat jahat. Sebaliknya setan selalu menghambat perbuatan baik dan sekaligus menggoda manusia untuk berbuat jahat. " Apakah kamu mau jadi gulma atau tanaman?.

"Apakah kamu mau jadi Setan bertanduk atau jadi manusia?" "Tidak pak!", jawab 2 orang siswa yang pulang sebelum waktunya. Kedua anak ini adalah orang malas yang selalu menggoda temannya untuk malas juga. Selalu memprovokasi temannya untuk tidak belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar