Halaman

Translate

Senin, 01 April 2013

Konjungsi atau Disjungsi?

Pada suatu taman di sebuah kota di Jawa Barat tertulis, "Dilarang berdiri dan kencing di taman". Taman tersebut indah yang ditanami berbagai macam kembang dan rumput gajah yang tertata apik. Kita memaklumi maksud dari pemerintah untuk memelihara keindahan taman yang sekaligus keindahan kota tersebut, maka peraturan ditulis pada sebuah papan kecil yang tertancap pada taman.

Kalau dipandang dari sudut Logika Matematika, maka kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk yang dihubungkan oleh kata "dan" yang disebut dengan konjungsi. Kalimat tunggal dari kalimat majemuk tersebut adalah :1. Dilarang berdiri di taman. 2. Dilarang kencing di taman.

Tujuan dari pelajaran logika adalah untuk menemukan nilai kebenaran. Peraturan tersebut juga dapat diukur dengan nilai kebenarannya. Karena peraturan tersebut merupakan kalimat terbuka, maka nilai kebenaran belum bisa ditentukan. Nilai kebenaran dari konjungsi adalah jika kedua pernyataan benar. Artinya jika seseorang melanggar peraturan bila kedua kalimat tunggal itu di langgar. Oleh karena itu kita harus masuk pada kalimat tertutup dengan segala kemungkinannya. Mari kita buat dengan kasus.

Kasus 1. Asep berdiri di taman. Asep kencing di taman. Apakah Asep melanggar peraturan? Maka jawabannya pasti, "Ya", asep melanggar peraturan.

Kasus 2. Asep berdiri di taman. Asep tidak kencing ditaman. Apakah Asep melanggar peraturan? Jawabannya, "Tidak". Asep berdiri di taman dan kencing keluar taman atau memang tidak kencing.

Kasus 3. Endang duduk di taman. Endang kencing di taman. Apakah Endang melanggar peraturan? Jawabannya "Tidak", karena Endang tidak berdiri di taman, akan tetapi duduk.

Kasus 4. Endang duduk di taman. Endang tidak kencing di taman. Apakah Endang melanggar peraturan? Jawabannya "tidak", karena tidak berdiri dan tidak kencing.

Sesungguhnya seperti apakah yang diminta oleh Pemda tersebut? Kalau hanya duduk ditaman boleh nggak? Pasti tidak boleh, karena dapat merusak taman, merusak rumput dan kembang. Disamping rusak dapat juga menjadi kotor. Sebaiknya harus memakai disjungsi yang biasa kita sebut dengan atau. Atau artinya memilih. Peraturan yang baik adalah: " Dilarang memasuki atau mengencingi taman".

Dengan peraturan yang baru ini, mari kikta lihat kasus demi kasus diatas sebagai berikut:
Kasus 1 dan 2. Asep melanggar peraturan, karena memasuki taman. Tidak mungkin dia bisa berdiri di taman tanpa memasuki terlebih dahulu. Tidak perduli apakah dia kencing atau tidak, yang penting memasuki.
Kasus 3 dan 4. Endang melanggar peraturan. Karena memasuki taman. Tidak mungkin seseorang bisa duduk ditaman tanpa memasuki terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar